Memahami Cara Anak Usia Dini Belajar

Memahami Cara Anak Usia Dini Belajar

 

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang menjalani masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Oleh sebab itu kita harus memberikan penjelas bagai mana cara anak usia dini belajar  dengan langkah yang benar dan tepat

Pembelajaran anak usia dini menganut pendekatan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Engan bermain anak-anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya, mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan seperti apa diri mereka sendiri.

 

Dengan bermain anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar kapan harus menggunakan keahlian tersebut, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya.
Ada beberapa prinsip pembelajaran anak usia dini, diantaranya yaitu (Selengkapnya baca 

 

1.      Anak sebagai pembelajar aktif.


Anak-anak akan terbiasa belajar dan mempelajari berbagai aspek pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan melalui berbagai aktivitas mengamati, mencari, menemukan, mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengemukakan sendri berbagai hal yang ditemukan pada lingkungan sekitar.

 

2.      Anak belajar melalui sensori dan panca indera.


Montessori yang meyakini bahwa panca indra adalah pintu gerbang masuknya berbagai pengetahuan ke dalam otak, dalam konsep ini anak mengeksploitasikan semua inderanya baik penciuman, perasa, peraba, penglihatan, dan pendengaran.

 

3.       Memahami aktifitas untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak


Dalam konsep ini anak dibiarkan belajar melalui pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang dialaminya sejak anak lahir dan pengetahuan yang telah anak dapatkan selama hidup.

 

4.       Mengajarkan berbahasa kepada anak


Dalam konsep ini anak harus diberikan pembelajaran dengan benda-benda yang nyata agar anak tidak menerawang batau bingung. Anak dirangsang untuk berpikir dengan metode pembelajaran yang menggunakan benda nyata. Anak lebih mengingat suatu benda-benda yang dapat dilihat, dipegang lebih membekas dan dapat diterima oleh otak dalam sensasi dan memori.

 

5.       Memilih waktu yang tepat

Memilih waktu yang tepat untuk malakukan pendekatan kepada anak supaya anak pada usia dini akan banyak mengenal banyak hal, dalam hal ini kita bisa memanfaatkan potensi yang ada seperti dengan mengenakan bahasa daerah kepada anak-anak.

 

Kesimpulan

Dari sesi ketiga ini banyak hal yang harus kita lakukan untuk memahami cara belajar anak, karena pada umumnya anak-anak itu menerima pembelajaran dengan cara bermain, terlebih lagi dengan permainan dan benda-benda yang mereka sukai


NB: Ini adalah Resume Saat Diklat FDS

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )